Rabu, 01 Februari 2017

LAYANAN BIMBINGAN BAGI ANAK CERDAS DAN BERBAKAT

LAYANAN BIMBINGAN BAGI ANAK CERDAS DAN BERBAKAT
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Bimbingan Konseling
Dosen pengampu : Nurjaman M. Pd.




Disusun oleh:  Kelompok 9
Ø  Farokha                            (140641150)
Ø  Shindy Nur Hafiz Fajri    (140641153)
Kelas          : SD14-A5
Semester     : 5



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN  ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH CIREBON
CIREBON

2016



KATA PENGANTAR
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Alhamdulillahirabbil’alamin, sungguh tidak ada ucapan yang lebih pantas kita ucapkan kecuali rasa syukur kita kepada Allah SWT, atas nikmat dan karunia yang terlimpah kepada kita. Shalawat serta salam semoga Allah curahkan kepada kita manusia pilihan rasulullah saw juga kepada keluarganya, para sahabat, dan kita sebagai umatnya di akhir zaman.
Ucapan syukur kami tidak terhenti karena Alhamdulillah kami telah menyelesaikan tugas makalah pada matakuliah Bimbingan Konseling ini. Terimakasih juga kepada dosen pengampu kami Nurjaman M.Pd. karena tanpa bantuan beliau kamu tidak bisa menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Mohon maaf apabila di dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan kami sangat berterima kasih apabila kami di beri kritik dan saran atas pembuatan makalah ini agar kami tahu dan lebih baik lagi.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Cirebon, Desember 2016


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang.......................................................................................... 1
B.     Rumusan Masalah..................................................................................... 1
C.     Tujuan........................................................................................................ 2
D.    Manfaat..................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A.    Pengertian Anak Cerdas dan Berbakat..................................................... 3
B.     Kebutuhan dan Karakteristik Anak Cerdas dan Berbakat........................ 4
C.     Penyelenggara Pendidikan Bagi Anak Cerdas dan Berbakat................... 9
D.    Tehnik Membimbingan Bagi Anak Cerdas dan Berbakat......................... 10
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan................................................................................................ 12
B.     Saran.......................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA




BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Salah satu bimbingan  dan konseling di Sekolah Dasar adalah bimbingan bagi anak cerdas berbakat. Pelaksana bimbingan anak cerdas berbakat merupakan amanah rakyat yang dituangkan dalam GBHN 1993 dan UU nomor 2 Tahun 1998 tentang sistem pendidikan nasional. Oleh karena itu, pemahaman tentang siapa anak cerdas berbakat hendaknya multidimensional dan hendaknya menyeluruh. Bimbingan bagi anak cerdas hendaknya mengacu pada karakteristik dan kebutuhan murid itu sendiri. Pemahaman akan kebutuhan dan karakteristik anak cerdas berbakat merupakan fondasi bagi guru dalam memberikan bimbingan bagi anak cerdas berbakat. Berbagai bentuk program pengembangan murid cerdas dan berbakat, salah satu diantaranya dapat didekati dari bimbingan dan konseling. Tehnik bimbingan merupakan alternatif yang dapat diterapkan dalam mengembangkan kemampuan anak cerdas berbakat. Penyelengara kelas unggulan di Sekolah Dasar yang telah dirintis sejak tahun ajaran 1996/1997 merupakan salah satu upaya pemerintah dalam mengembangkan anak cerdas berbakat, khususnya bakat akademik.
B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan pada uraian dalam latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam  makalah ini adalah sebagai berikut :
1.      Apa yang dimaksud anak cerdas dan berbakat ?
2.      Bagaman kebutuhan dan karakteristik murid cerdas dan berbakat ?
3.      Bagaimana penyelenggara pendidikan bagi anak cerdas dan berbakat ?
4.      Bagaimana tehnik membimbingan bagi anak cerdas dan berbakat ?


C.    Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah tentang bimbingan bagi anak cerdas dan berbakat ini adalah sebagai berikut :
1.      Mengetahui anak cerdas dan berbakat.
2.      Mengetahui kebutuhan dan karakteristik anak cerdas dan berbakat.
3.      Mengetahui penyelenggara pendidikan bagi anak cerdas dan berbakat.
4.      Mengetahui tehnik membimbingan bagi anak cerdas dan berbakat.
D.    Manfaat
Manfaat penulisan makalah  tentang anak cerdas berbakat dalam pembelajaran ini adalah sebagai berikut :
1.      Pengetahuan tentang anak cerdas dan berbakat dapat memberikan harapan yang realistik terhadap anak dalam pembelajaran.
2.      Pengetahuan tentang anak cerdas dan berbakat dapat membantu kita dalam memberikan respons yang tepat terhadap pembelajaran.
3.      Mempelajari tentang anak dan cerdas berbakat akan memberikan banyak informasi yang bermanfaat terutama calon guru.





BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Anak Cerdas dan Berbakat
Guna menjawab siapa murid yang cerdas dan berbakat memang bukan hal yang mudah, tergantung pada filosofis, definisi, penentuan presentase, prosedur, seting/adegan, model dan model pengayaan yang digunakan. Sampai sekarang belum ada definisi tunggal dan sulit untuk merumuskan pengertian anak cerdas berbakat, bahkan istilah anak berbakat diterjemahkan dari “gifted child” masih nampak digunakan dalam berbagai sebutan. Bakat adalah kemampuan yang merupakan sesuatu yang “interent” dalam diri seseorang dibawa sejak lahir dan terkait erat dengan struktur otak. Secara genetis struktur otak itu sangat ditentukan oleh caranya lingkungan berinteraksi dengan anak manusia itu sendiri. Salah satu ciri yang paling umum diterima sebagai ciri anak berbakat ialah memiliki kecerdasan yang lebih tinggi dari pada anak normal lainnya, sebagaimana diukur oleh alat ukur kecerdasan yang sudah baku. Sementara itu ada pandangan lain dan pandangan ini lebih banyak dianut, yang cenderung menekankan bahwa masalah keterbakatan harus didekati dari sudut pandang berdimensi ganda. Menurut pandangan ini keterbakatan tidak hanya ditinjau dari segi kecerdasan melainkan juga dari sudut pandang prestasi, kreativitas dan karakter pribadi dan sosial lainnya. Pengertian anak cerdas berbakat menurut dokumen resmi pemerintahan digunakan istilah yang berbeda. Istilah murid berbakat merupakan terjemahan dari “gifted” yang berarti kemampuan intelektual tinggi. Jadi murid berbakat adalah murid yang memiliki kemampuan intelektual atau taraf intelegensi yang unggul. Dengan keunggulan ini ia diharapkan memiliki peluang besar untuk mencapai prestasi tinggi dan menonjol didalam bidang pekerjaannya. (Adni Hakim Nasution dalam S.C Utami Munandar, 1985;4)
Sedangkan Clark (1988:6) mengatakan bahwa murid cerdas berbakat ialah anak-anak yang menampilkan kapabilitas unjuk kerja yang tinggi dalam bidang-bidang seperti intelektual, kreatif, artistik, kepemimpinan, kemampuan, atau lapangan-lapangan akademik tertentu, dan memerlukan layanan-layanan atau kegiatan yang tidak biasa di sediakan oleh sekolah dalam rangka untuk mengembangkan kemampuannya secara penuh.
Menurut skala yang dibuat oleh Wechsler, murid cerdas berbakat adalah murid yang memiliki taraf intelegensi 130 atau lebih, yang dibedakan atas luar biasa cerdas atau gifted (IQ 145 ke atas) dan sangat cerdas atau superior (IQ 130-144) yang banyaknya 2,5 % dari banyaknya murid.
Berdasarkan uraian diatas jelaslah yang dimaksud anak cerdas berbakat adalah anak yang memiliki taraf intelegensi sangat tinggi, serta memiliki tingkat kreativitas yang tinggi pula, dan dengan adegan kemampuannya memungkinkan bagi dirinya berhasil dengan baik dalam pekerjaan atau karirnya. Murid seperti ini umumnya memerlukan program khusus yang terencana selain dari program umumnya, biasanya di laksanakan di sekolah untuk pengembangan kemampuannya.
B.     Kebutuhan dan Karakteristik Anak Cerdas dan Berbakat
Perbedaan program pendidikan anak cerdas berbakat dengan anak biasa lainnya bukan sekadar berbeda tetapi secara kualitatif memang harus berbeda. Perbedaan kualitatif ini mutlak perlu karena anak cerdas berbakat memiliki karakteristik dan kebutuhan serta permasalahan yang berbeda dari peserta didik biasanya. Sekalipun pengembangan program pendidikan untuk peserta didik anak cerdas berbakat akan menyangkut berbagai pertimbangan aspek filosofis, tujuan pendidikan peserta didik anak cerdas berbakat.
Anak cerdas berbakat pada umumnya memiliki karakteristik seperti berikut :
1.      Membaca pada usia lebih muda
2.      Membaca lebih cepat dan lebih banyak
3.      Memiliki perbendaharaan yang luas
4.      Mempunyai rasa ingin tahu yang kuat
5.      Mempunyai minat yang luas, juga terhadap masalah orang dewasa
6.      Mempunyai inisiatif dan cepat berkerja sendiri
7.      Menunjukan keasliannya dalam ungkapan variabel
8.      Memberikan jawaban-jawaban yang baik
9.      Dapat memberikan banyak gagasan
10.  Luwes dalam berfikir
11.  Terbuka terhadap rangsangan-rangsangan dari lingkungan
12.  Mempunyai pengamatan yang tajam
13.  Dapat berkonsentrasi untuk waktu jangka panjang, terutama terhadap tugas atau bidang yang diminati
14.  Berfikir kritis, juga terhadap diri sendiri
15.  Senang mencoba hal-hal yang baru
16.  Mempunyai daya abstraksi, konseptualisasi, dan sintetis yang tinggi
17.  Senang terhadap kegiatan intelektual dan pemecahan masalah
18.  Cepat menangkap hubungan sebab-akibat
19.  Berperilaku terarah pada tujuan
20.  Mempunyai daya imajinasi yang kuat
21.  Mempunya banyak kegemaran
22.  Mempunyai daya ingat yang kuat
23.  Tidak cepat puas dengan prestasinya
24.  Peka serta menggunakan firasat
25.  Menginginkan kebebasan dalam gerakan dan tindakan.
Clark mengemukakan secara kualitatif anak cerdas berbakat menunjukan karakteristik yang berbeda dari anak normal lainnya dalam aspek kognitif, afektif, sensasi fisik, intuisi, dan kemasyarakatan. Dalam upaya pengembangan model program pendidikan yang kondusif bagi anak cerdas berbakat perlu dilakukan analisis kebutuhan dan permasalahan perkembangan yang mungkin muncul dari aspek yang disebutkan diatas serta implikasinya bagi pengembangan program pendidikan.
1.      Perkembangan Fisik
Selama usia sekolah anak berbakat sangat mungkin mengalami kesenjangan antara perkembangan fisik, intelektual dan sekolah secara tidak sengaja mungkin mengambat aktifitas mereka. Apabila perkembangan intelektualnya lebih cepat daripada perkembangan fisik maka anak akan merasa tidak kuat secara fisik. Sementara itu jika tuntutan sensasi fisik kurang menantang akan menjadikan anak berbakat kurang tertarik dan tidak memperoleh kepuasan melakukan kompetisi di dalam kelompok sebaya. Melihat karakteristik dan kebutuhan fisik anak berbakat, maka program pendidikan bagi mereka sepatutnya mempertimbangkan kebutuhan untuk melakukan aktifitas yang memungkinkan terjadinya interaksi dan asimilasi dan sensorik, apresiasi kapasitas fisik, menjelajahi aktifitas fisik yang menimbulkan kesenangan. Kepuasan, menjelajahi aktifitas fisik yang mengarah kepada keterpaduan antara pikiran dan badan.
2.      Perkembangan Kognitif
Para ahli dengan hasil penelitiannya (thompson, berger, berry, dan mac. Lean) menunjukan secara biologis memang ada perbedaan struktur otak antara anak berbakat dengan anak normal. Anak berbakat mampu kedua belahan otak kiri dan kanan sebagai alat berfikir dan seluruh fungsi-fungsi lain. Secara terintegritas sehingga mewujudkan perilaku kreatif.
Berbagai karakteristik perkembangan kognitif anak berbakat menjunjukan kemudahan yang dimilikinya dalam belajar. Namun hendaknya ciri itu tidak menjadikan kita berfikir bahwa anak berbakat akan selalu mudah untuk menjadi peserta didik terpandai di kelasnya. Apabila karakteristik tersebut tidak tersalurkan dengan sebagaimana mestinya maka tidak mustahil muncul masalah-masalah perkembangan.
Perkembangan kognitif anak berbakat juga disertai dengan kemampuan intuitif yang akan mengarahkan kepada permunculan perilaku kreatif. Kreatif adalah ekspresi tertinggi dari keberbakatan. Kaitan intuisi anak berbakat ditandai dengan kecenderungan untuk terlibat dan peduli terhadap pengetahuan intuitif dan fenomena-fenomena metafisik, terbuka terhadap pengalaman-pengalaman metafisi, dan menunjukan perilaku kreatif dalam banyak hal. Karena kekuatan imajinatif yang luar biasa sehingga bisa menimbulkan cemoohan sesamanya atau tidak mendapatkan tanggapan serius dari orang lain yang lebih tua usianya karena di pandang berperilaku aneh, menyimpang, dan dianggap sebagai pembuat kekacauan.
3.      Perkembangan Emosi
Karakteristik kemampuan kognitif yang tinggi pada anak berbakat dan kepekaannya terhadap dunia sekitar menjadikan anak berbakat memiliki akumulasi informasi yang banyak, apabila dengan fungsi kognitif dia mampu mengolah informasi dan menumbuhkan kesadaran akan diri dan dunianya akan menjadikan anak berbakat menunjukan perkembangan emosi yang lebih matang dan stabil. Kesadaran yang tinggi ini akan disertai dengan perasaan yang berbeda dari murid yang lain. Di sisi lain karakteristik kognitif yang tinggi belum tentu disertai dengan terjadinya perkembangan emosi yang tinggi pula. Akumulasi informasi yang terjadi pada anak berbakat karena sensitifitas atau kepekaannya terhadap dunia sekitar mungkin tidak mencuat ke kesadaran. Anak cerdas berbakat seringkali menunjukan harapan yang tinggi terhadap dirinya maupun orang lain. Karena harapan ini tidak selalu disertai dengan kesadaran diri, maka tidak jarang membawa dirinya, orang lain maupun situasi.
Karakteristik kehidupan emosi murid berbakat seperti itu menghendaki keseimbangan dengan pengembangan fungsi kognitif yang ada pada dirinya untuk mengembangkan kesadaran akan dunianya. Jika tidak, maka perilaku bermasalah mungkin muncul adalah rawan terhadap kritikan orang lain, kebutuhan untuk diakui yang berlebihan, bersikap sinis dalam mengkritik orang lain yang akan menimbulkan gangguan antar pribadi. Motivasi dan daya saing yang kuat, hasrat ingin tahu yang besar dan minat ekplorasi yang tiada terunjang pada anak berbakat mungkin dapat menimbulkan keirian mereka terhadap gurunya. Karena gurunya dirasakan tidak memahami kebutuhannya. Akibatnya mereka memiliki gambaran diri yang terlalu tinggi, selalu menganggap benar pendapat sendiri yang dapat menumbuhkan kesan bersikap angkuh dan sombong.
4.      Perkembangan Sosial
Karakteristik perkembangan sosial anak berbakat temuan dan generalisasi sering kali menunjukan karakteristik populasi yang selalu tidak dapat diterapkan secara individual. Kecenderungan menunjukan bahwa perkembangan sosial anak berbakat memang lebih baik dari pada anak yang normal pada umumya. Clark menghimpun dan menyimpulkan berbagai hasil studi yang dilakukan banyak ahli tentang perkembangan sosial dan emosional anak berbakat sebagai berikut :
1.      Anak berbakat, jika dibandingkan dengan teman sebayanya, merasa lebih senang dan puas dengan keadaan dirinya sendiri dan hubungan antar pribadi.
2.      Anak berbakat cenderung lebih mandiri dan kurang berkomformitas terhadap pendapat sebayanya lebih dominan, lebih mampu mengendalikan lingkungan dan lebih kompeptitif.
3.      Anak berbakat menunjukan kecakapan kepemimpinan dan menjadi terlibat dalam kegiatan dan kepedulian sosial.
4.      Anak berbakat lebih cenderung memilih teman yang memiliki kesebayaan usia intelektual dari pada memilih teman yang secara kronologis berada pada usia yang sama.
Karakteristik perkembangan sosial anak berbakat seperti di uraikan di atas dapat menimbulkan perilaku bermasalah, seperti frustasi atau perasaan-perasaan yang tak tertantang, potensi kepemimpinan yang tak berkembang karena mungkin tidak memperoleh kesempatan, kecenderungan mengambil pemecahan masalah secara cepat tanpa memperhitungkan kompleksitas masalah.
C.    Penyelenggaraan Pendidikan Bagi Anak Cerdas Berbakat
Penyelenggaraan pendidikan bagi anak cerdas berbakat secara konvensional dapat dikelompokan ke dalam beberapa model, antara lain :
1.      Akselerasi (acceleration)
Model akselerasi bisa dilakukan dalam berbagai bentuk, mulai dari memasuki SD pada usia dini, loncat kelas atau mengikuti bidang studi tertentu di kelas tinggi.
2.      Pengayaan (enrichment)
Model pengayaan yaitu dengan memberikan tugas-tugas tambahan bagi siswa yang memiliki kemampuan unggul. Model ini dapat memenuhi harapan ana cerdas berbakat dengan tidak memisahkan mereka dari teman-teman yang biasa.
3.      Kelas Unggul (ability grouping)
Model ketiga adalah pengelompokan berdasarkan kemampuan. Model ini dapat berupa kelas khusus didalam sekolah. Model pengelompokan berdasarkan kemampuan di khawatiran akan menumbuhkan sikap ekslusif, elitisme, dan memiliki peranan yang berbeda dari yang lain.
4.      Bimbingan Konseling
Bagi anak-anak cerdas dan berbakat, bimbingan konseling merupakan sebuah kebutuhan. Memahami kekhasan siswa cerdas dan berbakat serta peranan konseling dalam menangani permasalahan yang timbul akibat kekhasannya adalah sangat penting. Dimana guru sebagai konselor bagi siswa berkemampuan unggul sangat penting peranannya.


D.    Tekhnik Bimbingan Bagi Anak Cerdas Berbakat
Karakteristik anak berbakat masalahnya yang digambarkan pada bagian terdahulu, mengandung implikasi bagi kemampuan layanan bimbingan anak cerdas berbakat. Layanan bimbingan yang dimaksud tidak diarahkan kepada layanan yang bersifat ekslusif melainkan dikembangkan secara terpadu di dalam sistem bimbingan yang ada.
Layanan bimbingan bagi anak cerdas berbakat tetap bertolak belakang dari pandangan tentang hakikat manusia sebagai makhluk pribadi, sosial dan makhluk Tuhan. Dengan kata lain, anak cerdas berbakat dipandang sebagai suatu keutuhan pribadi sehingga program layanan bimbingan yang dikembangkan mampu menyentuh semua dimensi perkembangan secara utuh. Sejalan dengan karakteristik dan kebutuhan yang diuraikan dengan hasil teman studi, dimensi keutuhan perkembangan pribadi yang dimaksud akan mencakup unsur-unsur berikut :
1.      Perkembangan Ranah Kognitif/Intelektual
Hal ini mengandung implikasi bagi guru untuk menyediakan tentang pengalaman belajar yang luas dan dapat di akselerasikan dan mengakselerasikan perkembangan kognitif anak berbakat. Pengolahan bahan dan tugas ajar secara khusus yang didasarkan kepada kurikulum yang ada merupakan hal yang harus dilakukan guru untuk dapat memberian layanan yang optimal bagi anak berbakat. Layanan bimbingan yang perlu diberikan ialah memahami pikiran dan harapan anak berbakat dengan sikap terbuka dan membantu anak memahami pikiran dan harapan yang ada pada dirinya serta kemungkinan pemenuhannya didalam kehidupan.
2.      Pengembangan Ranah Fisik
Kemampuan anak berbakat yang cenderung berkembang lebih awal dari usia pada umumnya menghendaki layanan pendidikan yang memungkinkan anak memperoleh pengalaman yang memadukan pola perkembangan berfikir dengan perkembangan fisik.
3.      Pengembangan Ranah Intuitif
Layanan pendidikan bagi anak berbakat perlu memperdulikan pengembangan pengalaman yang mendorong dia untuk berimajinasi dan berkreasi. Layanan bimbingan di berikan dalam bentuk pengembangan lingkungan belajar yang menghadapkan anak kepada situasi atau stimulus baru yang dapat memunculkan imajinasi dan kreativitas anak.
4.      Pengembangan Ranah Kemasyarakatan
Layanan bimbingan yang dapat diberikan ialah membantu anak memperoleh pengalaman mengembangkan dirinya menjadi anggota kelompok dan mampu berpartisipasi dalam proses kelompok, memperluas perasaan keanggotaan kemasyarakatan, memperluas identifikasi diri dari masyarakat terbatas ke arah identifikasi terhadap masyarakat luas.







BAB III
 PENUTUP

A.    Kesimpulan
1.      Murid cerdas berbakat adalah murid yang memiliki taraf intelegensi yang sangat tinggi, serta memiliki tingkat kreativitas yang tinggi pula, dan dengan kemampuannya memungkinkan bagi dirinya berhasil dengan baik dalam pekerjaan atau karirnya. Murid seperti ini umumnya memerlukan program khusus yang terencana selain dari program umumnya biasanya di laksanakan di sekolah untuk pengembangan kemampuannya.
2.      Perbedaan program pendidikan anak cerdas berbakat dengan anak biasa bukan sekedar berbeda tetapi secara kualitatif memang harus berbeda. Perbedaan kualitatif ini mutlak perlu karena anak cerdas berbakat memiliki karakteristik dan kebutuhan serta permasalahn yang berbeda dari anak biasanya. Sekalipun pengembangan program pendidikan untuk peserta didik anak cerdas berbakat akan menyangkut pertimbangan aspek filosofis, tujuan pendidikan peserta didik anak cerdas berbakat.
3.      Penyelenggaran pendidikan bagi anak cerdas berbakat secara konvensional dapat dikelompokan ke dalam beberapa model, antara lain :
a.       Akselerasi (acceleration)
b.      Pengayaan (enrichment)
c.       Kelas Khusus (ability grouping)
d.      Bimbingan Konseling
4.      Tehnik bimbingan bagi anak cerdas berbakat tetap bertolak belakang dari pandangan tentang hakikat manusia sebagai makhluk pribadi, sosial dan makhluk Tuhan. Dengan kata lain, anak cerdas berbakat dipandang sebagai suatu keutuhan pribadi sehingga program layanan bimbingan yang dikembangkan mampu menyentuh semua dimensi perkembangan secara utuh. Sejalan dengan karakteristik dan kebutuhan yang diuraikan sebagai hasil temuan studi, dimensi keutuhan perkembangan pribadi yang dimaksud akan mencakup unsur-unsur berikut :
a.       Pengembangan ranah kognitif/intelektual
b.      Pengembangan ranah fisik
c.       Pengembangan ranah intuitif
d.      Pengembangan ranah kemasyarakatan
B.     Saran
Orang tua merasa perlu menambah wawasan tentang tumbuh kembang anak, hal ini mencakup tahap-tahap perkembangan anak, pola asuh dan pola didik anak. Dengan mengetahui informasi tentang tahap perkembangan anak, maka orang tua bisa secara dini mengenali hak-hak yang tidak biasa yang ada pada diri anak.
Kemudian dengan memahami konsep-konsep pola asuh dan pola didik yang ilmiah, maka orang tua akan mampu meminimalisir kesalahan dalam menerapkan nilai, sikap dan perilaku dalam menghadapi anak, terutama ketika anak-anak menunjukan kebiasaan-kebiasaan yang berbeda dengan anak-anak seusianya.
Disamping orang tua, seorang tenaga pendidik atau guru dianjurkan juga menambah wawasan pengetahuan tentang perkembangan anak, disamping menguasai substansi mata pelajaran yang diajarkannya di dalam kelas, tentunya hal ini akan memudahkan bagi guru dalam mengambil pendekatan sesuai dengan kepribadian si anak.
Pemerintah sebagai payung utama pertumbuhan dan perkembangan warga negaranya, semestinya menaruh perhatian besar terhadap penelitian, pengembangan-pengembangan terkait dengan pendidikan anak cerdas berbakat. Karena hal ini terkait dengan kesuksesan generasi muda sebuah negara dalam menyongsong masa depannya.


DAFTAR PUSTAKA
Desmita, 2009, Psikologi Perkembangan, Bandung: Remaja Rosdakarya.

Kartadinata, Sunaryo dkk. 1998. Bimbingan di Sekolah Dasar. Jakarta: Dirjen Dikti Depdikbud,

Munandar, Utami. 2009. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka Cipta.

Mangunsong, Frieda. 1998. Psikologi dan Pendidikan Anak Luar Biasa. Jakarta: LPSP3 UI.

Syah Muhibbin, 2010, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung, Remaja Rosdakarya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar